MALUKU,SumselPost.co.id– Anggota Komisi V DPR RI Dapil Maluku, Saadiah Uluputty, ikut ambil bagian dalam tradisi Wer Warat (Tarik Tali), salah satu acara utama Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2025 yang digelar di Pantai Wahan dan Hoar Ohoi Danar, Kabupaten Maluku Tenggara.
Tradisi Wer Warat merupakan ritual khas masyarakat pesisir yang menutup jalur ikan dengan tali panjang di laut, agar ikan-ikan yang terperangkap mudah ditangkap warga.
Suasana kebersamaan semakin terasa ketika Saadiah bersama Anggota Komisi III DPR RI Dapil Maluku, Widya Pratiwi, Bupati Maluku Tenggara, dan warga ikut turun langsung ke laut menggunakan tombak tradisional untuk menangkap ikan.
Kegiatan budaya sarat makna ini tak hanya menjadi tontonan wisata, tetapi juga menggambarkan kearifan lokal masyarakat pesisir dalam menjaga ekosistem laut.
Saadiah Uluputty mengapresiasi tinggi pemerintah daerah dan seluruh masyarakat yang sukses menggelar festival tersebut. “Meti Kei ini adalah identitas Maluku Tenggara. Bahkan, di seluruh Maluku, istilah meti kei digunakan untuk menyebut air laut yang surut. Kegiatan ini bukan hanya seremonial, tapi menjadi wujud kecintaan kita pada alam, budaya, dan peningkatan kreativitas masyarakat,” tegas Saadiah, Selasa (28/10/2025).
Politisi PKS itu menambahkan bahwa Festival Pesona Meti Kei telah menjadi agenda nasional di Kementerian Pariwisata RI, sehingga pelaksanaannya perlu dijaga agar terus menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain menghadiri festival, Saadiah menjelaskan bahwa kunjungannya ke Maluku Tenggara juga merupakan bagian dari agenda Reses DPR RI.
Di sela kegiatan FPMK 2025, ia meninjau pembangunan Dermaga Feri di Pulau Tam bersama Wakil Wali Kota Tual dan Dinas PUPR, sekaligus menyampaikan kabar baik terkait aspirasi pembangunan ruas jalan di Maluku Tenggara yang telah diakomodasi oleh Kementerian PUPR.
“Semoga kegiatan seperti ini terus menjadi ruang untuk menjaga alam dan budaya, memperkuat ekonomi masyarakat, serta mempererat semangat gotong royong dan cinta daerah,” pungkasnya.
Kegiatan Wer Warat di Festival Meti Kei 2025 menjadi simbol sinergi antara tradisi, kebersamaan, dan pembangunan berkelanjutan, menegaskan bahwa pesona Maluku Tenggara bukan hanya pada keindahan alamnya, tetapi juga pada semangat masyarakatnya menjaga warisan leluhur. (MM)

























Komentar