Gerindra Hormati Keputusan PKB Gabung NasDem

Nasional728 Dilihat

JAKARTA, SumselPost.co.id – Menyikapi dinamika perpolitikan saat ini, sebagaimana diketahui bersama, bahwa pada tanggal 13 Agustus, Partai Gerindra dan partai kebangkitan bangsa (PKB) telah menerima Partai Golkar dan partai amanah nasionak (PAN) yang telah memberi dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden. Namun, jika saat ini PKB memutuskan gabung NasDen, Gerindra menghormati keputusan itu.

“Padahal, dalam prakteknya, kerjasama politik antara partai Gerindra dan PKB, belum ada yang berubah terutama dalam hal penentuan Capres dan Cawapres karena baik Partai Golkar maupun partai amanat nasional menyerahkan pemilihan cawapres sepenuhnya kepada Prabowo Subianto,” demikian Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pada wartawan di Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Penamaan koalisi Indonesia maju pun kata Dasco, terjadi spontan pada perayaan HUT PAN pada hari Selasa tanggal 29 Agustus 2023 di Hotel Sultan, karena Pak Prabowo melihat ada penambahan dua partai dalam koalisi yaitu PAN dan Golkar setelah sebelumnya PBB, sehingga diberi nama koalisi Indonesia Maju dan sebelumnya Pak Prabowo secara singkat, memberitahu dan meminta persetujuan nama koalisi Indonesia Maju kepada Pak Airlangga Hartanto, kepada pak Zulkifli Hasan, serta Pak Yusril Ihza Mahendra, juga kepada Pak Muhaimin Iskandar, yang datang terlambat.

Baca Juga  Muhaimin: Revisi UU Penyiaran Harus Serap Aspirasi Masyakarat dan Media

Pada saat itu Pak Muhaimin juga tidak menyatakan keberatan atas pemberian nama koalisi Indonesia Maju tersebut, yang mengacu bahwa semua partai koalisi adalah bagian dari kabinet Indonesia maju yang sama-sama bertujuan melanjutkan program kerja Pak Jokowi, sehingga pemilihan nama itu langsung diumumkan oleh Pak Prabowo pada HUT PAN tersebut.

Menurut Wakil Ketua DPR RI iti, pemberian nama koalisi Indonesia maju bukan berarti membubarkan kerjasama politik antara Gerindra dan PKB serta menghilangkan PKB, karena sejatinya perubahan nama itu bertujuan menyolidkan 5 partai dalam koalisi bahkan dalam pidato Pak Prabowo menyampaikan soal cawapres akan dibicarakan bersama dengan cara bermusyawarah mufakat serta secara khusus akan dibicarakan bersama-sama dengan Pak Muhaimin.

Baca Juga  Pemenuhan HAM Jadi Kunci Capai Stabilitas dan Kesejahteraan Masyarakat ASEAN

“Kami selama ini tidak pernah menanggapi pernyataan elit PKB, maupun Pak Muhaimin selaku Ketum PKB yang merasa tidak pernah diberitahu tentang nama koalisi yang baru atau kemudian menganggap KKIR dibubarkan, karena ada nama koalisi yang baru, semata tidak pernah menanggapi untuk menjaga soliditas koalisi. Namun secara tegas kami menyatakan bahwa Gerindra tidak pernah akan melanggar perjanjian tertulis antara Gerindra dan PKB serta kami tidak akan pernah mengkhianati dan meninggalkan kawan seperjuangan,” jelas Dasco.

Baca Juga  Suka Mengadu Domba, Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju

Namun demikian, dengan dinamika yang terjadi terhadap keputusan yang telah diambil oleh PKB, yaitu menerima kerjasama politik dengan Partai Nasdem, sehingga otomatis menyebabkan kerjasama politik antara Gerindra dan PKB berakhir atau koalisi KKIR menjadi bubar dengan sendirinya.

“Pada prinsipnya kami menghormati dan mengucapkan selamat berjuang serta mengajak PKB untuk bersama-sama menjaga iklim pemilu yang akan datang dengan sejuk dan damai agar pemilu 2024 berlangsung aman dan lancar,” pungkas Dasco.(MM)

 

Postingan Terkait

Postingan Terkait

Komentar