JAKARTA,SumselPost.co.id – Pulau Jawa dan Sumatera masih menjadi penyumbang terbesar bagi capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia. Anggota Komisi XI DPR RI, Marwan Cik Asan menilai harus ada strategi khusus agar mampu mendongkrak kontribusinya, terlebih selama ini telah dilakukan pembangunan secara masif di berbagai daerah.
“Ini kan sudah ada peta dan target pertumbuhan wilayah tahun 2025 sampai dengan tahun 2029. Saya masih sedih saja karena setelah 10 tahun begitu banyak program yang kita gelontorkan untuk mendistribusikan kemajuan pembangunan, ternyata setelah kita lihat dari tabel ini bahkan pun nanti sampai dengan tahun 2029 pertumbuhan ekonomi kita masih terpusat di Jawa dan pulau Sumatera,” tegas Marwan saat rapat dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Senayan Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Dari proyeksi Bappenas yang dibacakan oleh Marwan, hingga tahun 2029 Pulau Jawa dan Sumatera masih jadi kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kontribusi Pulau Jawa diperkirakan akan menyentuh porsi hingga 54,5 persen dan pulau sumatera di kisaran 22,3 persen.
Marwan lantas menyinggung pembangunan yang dilakukan di kawasan Papua. Disampaikannya, pemerintah sudah membuat program untuk kawasan tersebut tapi kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi masih belum mampu menggeser Jawa maupun Sumatera. Untuk Itu, Marwan minta Bappenas memberikan perhatian terhadap hal ini terutama pada saat penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024-2029.
“Papua program sudah kita buat tetapi ternyata belum juga bisa menggeser kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional kita dari Jawa dan pulau Sumatera. ini juga menjadi perhatian saya, dan saya pikir ini harus jadi perhatian Bappenas terutama dalam menyusun RPJMN 2024 2029,” kata Politisi Fraksi Partai Demokrat itu.
Dilansir dari berbagai sumber, Jawa menjadi pulau dengan kontribusi besar terhadap struktur perekonomian Indonesia tahun 2023, yakni 57,05% (cumulative -to-cumulative/ctc) terhadap produk domestik bruto (PDB). Kontributor terbesar selanjutnya yakni Sumatera dengan andil 22,01%. Sedangkan daerah-daerah lain belum ada yang mampu menyumbang kontribusi hingga dua digit; Kalimantan 8,49%; Sulawesi 7,10%; Bali dan Nusa Tenggara 2,77%; serta Maluku dan Papua 2,58%.(MM)
Komentar