DNIKS-Kemensos Diskusikan Hari Ibu, Effendy Choirie: Pemberdayaan Ibu Menjadi Investasi Peningkatan SDM

Nasional71 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id  – Ketua umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) A Effendy Choirie menegaskan bahwa peran ibu sangat signifikan dalam pembangunan bangsa. Karena ibu memiliki peran multidimensi sebagai pendidik utama, pengasuh, sekaligus pembentuk karakter generasi masa depan.

“Posisi Ibu adalah Tiang Negara, sehingga jadi negara maju itu peran dari para Ibu. Istilahnya Ibu Jadi simbol kemajuan bangsa,” tegas Gus Choi dalam diskusi peringatan Hari Ibu dan HKSN 2025 bertema “Perempuan Tangguh, Lansia Berdaya: Mewujudkan Kesejahteraan Sosial yang Inklusif” kerjasama DNIKS dan Kementerian Sosial, di Jakarta Kamis (25/12/2025).

Hadir dalam diskusi tersebut, Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Ditjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Suratna, Komisi Disabilitas Nasional (KND) Fatimah Sri Muthmainnah, Direktur Indonesia Ramah Lansia DKI Jakarta, dr Ary S dan moderator, Hj Anisa Rahmawati-Ketua Panitia Diskusi DNIKS-Kemensos. “Peringatan Hari Ibu melampaui penghormatan atas peran ibu dalam ikatan keluarga yang dalam pepatah Arab disebut madrasah pertama anak (al-ummu madrasatul ula),” tuturnya.

Lebih jauh lanjut Gus Choi sapaan akrabnya, bahwa Hari Ibu jelas mengandung pesan luhur tentang fungsi perempuan dan ibu sebagai penjaga kehidupan, pendidik generasi, serta penguat ketahanan keluarga. Sehingga sangat tepat Peringatan Hari Ibu 22 Desember dibarengi dengan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 20 Desember menegaskan bahwa kesetiakawanan sosial merupakan fondasi utama kehidupan berbangsa dan bernegara. “Nilai kepedulian, empati, dan solidaritas harus terus dirawat sebagai kekuatan sosial bangsa Indonesia,” ujarnya.

Menurut Gus Choi, pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan ibu bukan sekedae issu, melainkan strategi pembangunan jangka panjang.Investasi pada ibu hari ini adalah investasi pada peningkatan sumber daya manusia Indonesia (SDM) di masa depan. “Kita jadikan peringatan ini sebagai komitmen bersama untuk memuliakan para ibu Indonesia dengan kebijakan, program dan aksi nyata. Ibu sejahtera, masa depan bangsa cerah,” ungkapnya.

Lansia

Sementara itu, Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia pada Ditjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) Suratna mengatakan meningkatnya rasio ketergantungan lansia dari 2020 hingga 2024 menunjukan bahwa semakin banyak lansia bergantung pada penduduk usia produktif. Saat ini di Indonesia indeksnya mencapai 17,76.

Terkait Angka harapan Hidup Lansia, kata Suratna lagi, bahwa menurut datq WHO (2024), saat ini angka harapan hidup Indonesia sebesar 60,7 tahun, sedangkan angka
harapan hidup sehat sekitar 60 tahun hingga 61 tahun dari total usia harapan hidup 71 tahun hingga 72 tahun. Artinya, rata-rata 11 tahun usia penduduk dijalani dalam kondisi sakit.

Data Kemensos menyebutkan bahwa berdasarkan Ketenagakerjaan Lansia bahwa dari temuan ILAS 2024 banyak calon pensiunan Indonesia yang masih ingin tetap bekerja, terutama di sektor informal. Karena itu, kebijakan ketenaga kerjaan perlu lebih inklusif bagi lansia.
Sementara itu, 58,9% penduduk berusia 60 ke atas tetap ingin bekerja setelah umur 70 tahun.

Ketua Panitia Peringatan Hari Ibu dan HKSN Anisa Rahmawati mengatakan bahwa kegiatan diskusi ini merupakan komitmen bersama dan rencana tindak lanjut kegiatan Peringatan Hari Ibu dan HKSN DNIKS tahun 2025

Setelah mencermati dan menyimak dengan seksama arahan Ketum DNIKS Gus Choi dan paparan seluruh narasumber, sambung Anisa lagi, maka dengan kesadaran bersama dari seluruh peserta dan panitia kegiatan dengan ini akan melakukan aksi-aksi dan kegiatan -kegiatan sebagai antara lain: Mendorong Lembaga nasional yang mengkoordinasikan Lansia.

Lalu, pengayaan pengetahuan dan keterampilan perempuan, lansia dan disabilitas melalui berbagai kegiatan, baik workshop maupun FGD. Membentuk tim pokja pembentukan Sekolah Lansia di DNIKS.

Mengadakan sosialisasi Sekolah Lansia di DKI Jakarta dan Pembentukan Sekolah Lansia di lingkungan kantor DNIKS.

Mengkoordinasikan lebih intensif dalam konteks pemberdayaan Perempuan dengan disabilitas. (MM)

Postingan Terkait

Postingan Terkait

Komentar