Diduga Ada Pungli, Pemuda Banyuasin Minta APH Tutup Pasar Malam di Alun-Alun Kota Pangkalan Balai

Berita Utama598 Dilihat

Banyuasin, Sumselpost.co.id — Salah satu Tokoh Pemuda Kabupaten Banyuasin Ari Anggara menolak adanya pasar di Alun-alun Kota Pangkalan Balai.

Lantaran, menurutnya kegiatan pasar malam tersebut banyak memungut biaya dari pelaku UMKM sekitar, alias pungli.

Padahal, pasar malem tersebut datang kesini untuk mendukung UMKM lokal yang ada di sekitar, tapi ini malah memberatkan UMKM dengan melakukan pungutan liar.

Baca Juga  5 Pembalap Astra Honda Siap Dominasi Kejurnas Superport 600 di Mandalika

“Dari informasi yang kami terima, setiap pelaku UMKM yang berjualan di sekitar pasar malam dipungut biaya sebesar 65 ribu per malam,” kata Ari Anggara.

Biaya tersebut, lanjutnya, dialaskan untuk biaya pengamanan, listrik, dan biaya kebersihan.

“Biaya sebesar itu pastinya sangat memberitakan pelaku UMKM, satu malam berjualan saja belum tentu mereka mendapat keuntungan sebesar itu,” kata Ari.

Baca Juga  Tepis Isu Kelangkaan Beras, Sejumlah Instansi Gencar Lakukan Pengecekan Dan Sosialisasi

“Terlebih, Sudah ada biaya kebersihan tetapi masih banyak sampah berserakan di area pasar malam,” tambahnya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) Polres Banyuasin dan Sat Pol-PP Banyuasin untuk menangkap oknum yang melakukan pungli.

“Selagi masih ada pungli berkeliaran di pasar malam tersebut, kami meminta pasar malam tersebut ditutup,” tegasnya. (ida)

Komentar