Palembang, Sumselpost.co.id – Desa Cinta Jaya kecamatan Pedamaran kabupaten Ogan Komering Ilir sungguh cantik, elok dan mempesona bak bidadari dari surga.
Awak media menghubungi tokoh masyarakat desa Cinta Jaya namanya Kms. Zainuddin (inu) dan tokoh pemuda namanya Kgs. Sulaiman (sulai) melalui handfone pada hari Minggu (21/04/2024), kebetulan di desa Cinta Jaya sedang ada acara pernikahan antara gadis desa Cinta Jaya dengan bujang desa Pedamaran.
Dalam penjelasan tokoh masyarakat desa Cinta Jaya yang bernama inu, bahwa pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1800 an, sebagian masyarakat kota Palembang tidak mau dijajah oleh Belanda, ada yang pindah ke pagar alam, tebing tinggi, kepahyang, ke muara kelingi, dan cinta jaya oki.
Inu menjelaskan lagi masyarakat kota Palembang yang mengungsi ke daerah daerah itu adalah kaum bangsawan, kerabat kesultanan Palembang Darussalam, waktu itu yang datang ke Cinta Jaya ini beberapa kepala keluarga yang dipimpin oleh Kgs. Abdullah dan Kms. Abdullah. Sampai sekarang keturunan dari 2 tokoh tersebut lebih dari 1000 orang, kebanyakan bergelar Kiagus dan Kemas.
Tokoh pemuda yang bernama Kgs. Sulaiman mengatakan dari handfone nya “Sejak dari tahun 1990 an penduduk asli desa Cinta Jaya sudah banyak terjadi pernikahan antara gadis atau bujang Cinta Jaya nikah dengan gadis atau bujang Pedamaran. Kalau gadis Cinta Jaya nikah dengan bujang Pedamaran maka anaknya tidak dapat gelar Kiagus atau Kemas” demikian Kgs. Sulaiman.
Keadaan desa Cinta Jaya pada saat senja hari sungguh sangat elok nan mempesona, antara desa Cinta Jaya dan Pedamaran dibelah oleh sungai Babatan yang memanjang dari muara laut Lampung sampai ke muara sungai Ogan, warna air sungai Babatan hitam dan bening, airnya dingin dan sejuk, dilatari langit yang biru dan pelangi yang melengkung seakan akan memayungi desa Cinta Jaya.
(Kms. Sofyan Abdullah)
Komentar