BKSP DPD RI – Dewan Federasi Rusia Perkuat Kemitraan Strategis, Fokus Pendidikan hingga Jejaring Senator Dunia

Nasional1 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id – Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menerima kunjungan delegasi Dewan Federasi Rusia (Federation Council) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/12/2025). Pertemuan bilateral ini digelar untuk memperkuat implementasi kemitraan strategis antara Indonesia dan Rusia melalui jalur diplomasi parlemen.

Ketua BKSP DPD RI, Gusti Farid Hasan Aman, memgapresiasi kehadiran delegasi Rusia yang dipimpin oleh Senator Lilia Gumerova. Ia berharap pertemuan ini menjadi tonggak sejarah (milestone) penguatan hubungan kedua lembaga agar lebih erat dan implementatif.

“Untuk memperkuat kemitraan strategis Indonesia dan Rusia, maka kerja sama parlemen dan kerja sama antar masyarakat, termasuk di dalamnya pemerintahan daerah, perlu diperkuat, diperkaya, dan diperluas ke berbagai sektor,” ujar Gusti Farid.

Dalam sesi pandangan dan usulan kerja sama, Wakil Ketua BKSP DPD RI, Mirah Midadan Fahmid, menyoroti momentum Deklarasi Kemitraan Strategis yang telah disepakati oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Vladimir Putin di Saint Petersburg pada Juni 2025 lalu. Menurutnya, hubungan kedua negara kini telah berkembang menjadi kerja sama multidimensi, mulai dari ekonomi digital, energi, hingga riset.

“Ke depan, kami meyakini bahwa kerja sama kedua lembaga perlu diperdalam dan diintensifkan, terutama untuk mendorong penguatan parliament-to-parliament cooperation dan people-to-people contact,” jelas Senator Mirah.

Senator Mirah menyampaikan tiga usulan konkret BKSP DPD RI untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara:

Pertama, mendorong interaksi masyarakat yang lebih erat. BKSP menekankan pentingnya sektor pendidikan dan budaya sebagai wajah baru kemitraan strategis. Hal ini mencakup peningkatan peminat Bahasa Rusia di Indonesia dan sebaliknya, yang didukung oleh pertukaran dosen, mahasiswa, serta program budaya reguler. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem pembelajaran bersama, termasuk pada bidang tata kelola daerah dan smart city.

Kedua, pengembangan capacity building. DPD RI mendorong perluasan program peningkatan kapasitas bagi senator dan kesekretariatan melalui pertukaran pengalaman pengelolaan lembaga parlemen. “Kekayaan pengalaman kedua lembaga ini akan memperkaya interaksi antarpemerintahan daerah melalui program sister city, sister province, bahkan dalam konteks kecil sister village,” kata Mirah.

Ketiga, memperluas jejaring antar-senat di kawasan dan dunia. DPD RI mengajak Dewan Federasi Rusia untuk mendukung pembentukan Forum Senat Asia Tenggara dan membangun jejaring dengan senat negara-negara BRICS. Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat diplomasi senat yang berbasis kesetaraan dan saling menghormati.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Delegasi Dewan Federasi Rusia, Senator Lilia Gumerova, yang juga menjabat sebagai Ketua Persahabatan Parlemen Indonesia-Rusia serta Ketua Komite Sains, Pendidikan, dan Kebudayaan, menyambut baik inisiatif tersebut.

Pertemuan ini diakhiri dengan kesepakatan kedua belah pihak untuk saling berbagi praktik terbaik (best practices) dalam legislasi dan pengawasan, khususnya terkait isu otonomi daerah, desentralisasi, dan manajemen sumber daya alam.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua BKSP Darmansyah Husein dan Hennock Puraro, serta para anggota BKSP dari berbagai provinsi. Sementara dari pihak Rusia, hadir Senator Grigoriy Karasin (Ketua Komite Urusan Luar Negeri), Senator Vyacheslav Timchenko (Ketua Komite Tata Tertib), dan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov. (MM)

Postingan Terkait

Postingan Terkait

Komentar