Palembang, Sumselpost.co.id – Hadir Penasehat Aswaja Bangau 60, Hj Maphilinda Syahrial Oesman dan jajaran pengurus Aswaja Bangau 60. Bersama Pengurus Panti jompo, kakek dan nenek lpenghuni Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita “ Teratai”,
Penasehat Aswaja Bangau 60, Hj Maphilinda Syahrial Oesman mengatakan, bantuan yang diberikan beragam diantaranya ada pampers, obat-obatan, produk cairan pel lantai, roti, minyak kayu putih, sarung , kain panjang, kaos kaki dan buah-buahan.
“ Semoga bisa diterima dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena itulah kemampuan kami , mudah mudahan nanti ada lagi, “ katanya.
Sedangkan perwakilan Aswaja Bangau 60 , Frengky, berharap Komunitas Aswaja Bangau 60 ini akan lebih peduli terhadap kegiatan seperti ini .
“Terima kasih juga kami ucapkan kepada jajaran pengurus Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita “ Teratai yang telah menerima kami dalam rangka kunjungan ke Panti Sosial ini , mudah-mudahan kedepan terus terang saya miris, kalau kondisi Panti Sosial ini , ini punya pemerintah tapi realisasinya seperti ini jadi seperti apa adanya , “ katanya.
Kegiatan yang dilakukan Aswaja Bangun 60 menurutnya bersifat freelance dan sosial serta tidak keterikatan .
“ Aswaja Bangun 60 ini adalah alumni SMA Xaverius 1 Palembang yang berada di Jalan Bangau No 60, kami beragam tapi mayoritas angkatan 83 -84,” katanya.
Kegiatan ini menurutnya sebagai bentuk silaturahmi antar angkatan , sehingga kami dapat menciptakan kegiatan sosial dan bukan hanya sekadar berkumpul saja.
Sedangkan Perwakilan Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita “ Teratai”, Nurma Ekawati mengatakan, bantuan yang diberikan oleh Aswaja Bangau 60 ini dinilainya sangat membantu pihaknya.
“Untuk diketahui, uang makan mereka sehari Rp24 ribu dua kali makan dan satu kali snack, kami tidak ada donatur tetap, jadi donatur seperti bapak ibu sekalian dan terima kasih atas oleh-olehnya ini.
Insya Allah pasti bermanfaat bagi kami, terima kasih atas oleh-olehnya sudah menyenangkan kakek nenek kami sehingga mereka bisa tersenyum untuk melupakan sejenak kegundahnya yang tidak punya keluarga ,” katanya.
Dia menjelaskan juga kalau panti ini berada di bawah Dinas Sosial Sumsel .
“Kita punya empat panti yang pertama ada di Indralaya kapasitas 80 orang , di Palembang kapasitas 60 orang dan saat ini hanya 55 orang karena pertukaran , dua hari lalu ada yang meninggal , tapi ada juga yang masuk sampai hari ini hanya 55 orang, kemudian ada di Linggau 25 orang di Musi Rawas ada 25 orang , sampai saat ini pemerintah kita baru bisa menampung 200 lansia ,” katanya.
Katagori lansia disini menurutnya mereka yang berumur diatas 60 tahun bahkan ada yang berusia 90 tahun .
“Kebetulan yang diutamakan itu 80 persen itu yang berkerjasama dengan Dinas Sosial Kota karena mereka yang mempunyai wilayah, Provinsi yang menampung mereka,” katanya.
Acara dilanjutkan dengan joget bersama dan kunjungan ke kamar-kamar penghuni panti tersebut.
Komentar