Albizia Rahidin Anang : Kebijakan Satu Jalur Dinilai Bukan Solusi, Hanya Pindahkan Titik Kemacetan

banner1080x1080

SumselPost.co.id,- Penerapan kebijakan satu jalur atau one way oleh pemerintah sebagai upaya mengurai kemacetan di sejumlah ruas jalan dinilai belum menyelesaikan masalah secara menyeluruh. Sejumlah pihak menilai, kebijakan tersebut justru hanya memindahkan lokasi kemacetan ke titik-titik lain yang sebelumnya tidak terdampak.

Di beberapa wilayah, penerapan sistem satu jalur memang sempat melancarkan arus kendaraan di titik-titik padat. Namun, hal itu diikuti dengan meningkatnya kepadatan di jalur alternatif yang digunakan sebagai pelimpahan kendaraan. Warga pun mengeluhkan waktu tempuh yang semakin lama serta kebingungan akibat perubahan arah lalu lintas yang mendadak dan minim sosialisasi.

“Alih-alih menyelesaikan kemacetan, sistem satu jalur ini malah bikin jalan lain jadi padat. Ujung-ujungnya macet tetap terjadi, hanya beda tempat,” ujar Albizia .

Pemerintah harus menggandeng pakar transportasi, pihak akademisi, praktisi maupun lembaga independen untuk mencari solusi dari persoalan tersebut. Pemerintah diminta lebih fokus pada penguatan transportasi publik, rekayasa lalu lintas berbasis data, serta pembangunan infrastruktur yang lebih terintegrasi.

Tanpa solusi yang bersifat menyeluruh, kebijakan seperti sistem satu jalur dikhawatirkan hanya akan menjadi asumsi lain bagi masyarakat. Untuk di daerah golf pembangunan dan pelebaran jalan perlu dilakukan secara strategis, bukan reaktif. Pemerintah daerah bersama pemerintah pusat harus memiliki rencana tata ruang transportasi yang berorientasi pada masa depan. Hal yang dilakukan sekarang malah memindahkan lokasi macet di daerah sekip dan sekitarnya.

Komentar