SumselPost.co.id,- Kedatangan Abah Hendri Kusnadi ke Pesantren Al-Ffaanie bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan bagian dari takdir dan petunjuk Allah SWT. Bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1447 H, momen ini menjadi ajakan muhasabah bagi umat untuk kembali menilai arah hidup dan mendekatkan diri kepada Allah.
Abah Hendri Kusnadi menyampaikan, bahwa petunjuk Allah bisa datang dari mana saja, bahkan dari hal sederhana. Pertemuan kembali dengan sahabat seangkatan alumni Gontor seperti Ustadz Budiman dan Ustadz Supratman menjadi penyatu semangat dalam usia 50-an, untuk menebar kebermanfaatan dan menjauh dari hal yang tidak berguna.
Kini Abah tengah membina pesantren dan program tazkiyah di Lubuk Payoh. Meski izin Kumintumham belum keluar, semangat dakwah tidak padam. Ujian dan celaan dianggap bagian dari proses, sebagaimana perjuangan Nabi dalam berdakwah. “Biarkan saja ” ujar Abah, menunjukkan sikap tenang dalam menghadapi ujian.
“Pesantren Al-Ffaanie berkomitmen menghadirkan pendidikan berkualitas tanpa biaya. Dengan mengundang tokoh dan ustadz kompeten, pondok ini bertekad membina santri yang kuat iman dan akhlak. “Semoga langkah ini diridhai Allah dan menjadi jalan menuju husnul khotimah,” tutup Abah.
Sementara itu, Ustadz Budiman.S.kom menuturkan , bahwa amanah memimpin lembaga ini adalah tanggung jawab besar yang dijalani dengan penuh keikhlasan dan niat karena Allah SWT. Kehadiran Abah Hendri dinilai sebagai teladan dalam istiqomah dan dakwah, khususnya dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 H serta meneladani Rasulullah SAW dalam memuliakan anak yatim piatu.
Meski tidak memungut biaya, Pesantren Al-Ffaanie berkomitmen menghadirkan pendidikan berkualitas dengan menghadirkan ustadz dan guru yang kompeten di bidangnya. Dakwah ini bukan hanya tentang ceramah, tetapi juga membentuk karakter dan keimanan para santri. “Kami mohon doa dan dukungan semua pihak. Semoga langkah ini diridhai Allah dan membawa keberkahan bagi umat,” Pungkasnya (Ocha)
Komentar