7 Ulu Palembang Terbakar, Satu Orang Tewas

Berita Utama1259 Dilihat

Palembang, Sumselpost.co.id – Kebakaran di Jalan SH Wardoyo Lorong Family Setia RT 05/01 Kelurahan 7 Ulu Kecamatan SU I, Palembang mengakibatkan satu korban jiwa, Selasa, (7/11) sekitar pukul 20.30 WIB.

Dalam kebakaran tersebut Sarkasih alias Cang (50) tewas terbakar dalam rumahnya.
Selain satu korban jiwa, kebakaran ini juga menghanguskan 4 rumah warga yang mayoritas terbuat dari kayu.

Api pertama lihat oleh Nuraini (45) dari rumah korban Sarkasih alias Cang. Lantaran panik Nuraini pun berteriak yang kemudian didengar warga sekitar.
Asap hitam dan angin yang deras, dengan cepat membesarkan kobaran api,

Baca Juga  Giliran Harga Tomat Dan Daging Sapi di Pasar Pagi Gelumbang Melonjak Naik

“Api itu awal saya lihat di rumah korban pak. Awal asap hitam tebal. Lama-lama ada api dari atas rumah korban. Saya panik pak, lalu saya berteriak,” kata Nuraini.
Dengan alat seadanya, warga berjibaku memadamkan kobaran api. Namun api bertambah besar.

Dibantu oleh petugas PBK yang terjun sebanyak 4 unit, sekitar pukul 21.15, api pun berhasil dipadamkan.

Setelah api berhasil dipadamkan dan petugas melakukan olah TKP, korban Sarkasih alias Cang ditemukan di dalam rumahnya dengan terbakar meninggal dunia.

Baca Juga  Kongres PMII Ke -21, Polda Sumsel Terjunkan 2.537 Personel

“Tidak ada barang barang yang beharga yang bisa diselamatkan pak. Semua hangus terbakar. Hingga ini kami pun hanya menumpang di rumah keluarga,” kata Nuraini.

Kapolsek SU I, Kompol Tatang, membenarkan adanya peristiwa kebakaran tersebut.

“Benar adanya peristiwa kebakaran tersebut di TKP Lorong Fimily Setia, api menghanguskan 4 rumah korban, ” katanya.
Lanjut Tatang, api dari keterangan saksi yang juga berstatus korban yakni Nuraini, api berawal dari rumah Sarkasih,

Baca Juga  2 Remaja Putri Luka-Luka di Wajah akibat Terjungkal Dijambret

“Tetapi asalnya dari mana masih kami lakukan penyelidikan mendalam,” katanya sambil mengatakan ada satu korban jiwa dalam kebakaran ini, korban yakni Sarkasih.

Komentar