Tradisi Umpak-Umpakan di 35 Ilir Masih Terus Bertahan Pada Zaman Digital

Berita Utama372 Dilihat

Palembang, Sumsel Post.co.id -Budaya tradisi umpak – umpakan di 35 ilir Tangga Buntung masih terus bertahan di tengah tengah arus modernisasi pada zaman digital sekarang ini rasanya sudah sangat langka sekali dipakai. Kenyataannya masih ada masyarakat di pinggiran kota Palembang mempertahankan tradisi umpak umpak- an tersebut.

Media ini menemui dua orang tokoh di kampung 35 ilir Tangga Buntung, yaitu ustad Muhammad Madani dan Bapak Kgs. Syamsuddin AS (Ketua Rt. 30) pada hari Rabu (10/04/2024) sesudah sholat Id di langgar Merdeka, para jemaah langsung berkeliling mengunjungi rumah rumah yang berada di lorong Merdeka tersebut.

Baca Juga  Korban Banjir di Baturaja OKU Dapat Bantuan Sembako Dari IKA SMPN 02 OKU

Ustad Muhammad Madani menjelaskan bahwa tradisi umpak umpak-an ini sudah dipakai dari mulai kakek, dan orang tuanya, dan sampai sekarang masih dilesrarikan,

“Yo, bener nian tradisi umpak umpak-an ini sejak kakek saya dulu, waktu itu saya masih kecil menggunakan tradisi ini, selesai sholat Idul Fitri di Langgar Merdeka, seluruh jemaah berkunjung dari rumah ke rumah jemaah lainnya sampai masuk waktu sholat Zohor, apabila masih ada rumah jemaah atau warga yang belum dikunjungi maka dilanjutkan lagi sampai semua rumah jemaah atau warga dikunjungi semua” ujar ustad Muhammad Madani.

Baca Juga  Geram! Aliansi Sungai Lalan Ancam Duduki Kantor Gubernur Jika Tuntutan Tak Dipenuhi

Bapak Kgs. Syamsuddin AS menambahkan, “Semoga tradisi umpak umpak-an ini dapat dipertahankan dan dilestarikan untuk memupuk dan mengikat tali silaturrahmi sesama warga masyarakat yang ada di Rt. 30 kelurahan 35 ilir khususnya, kalau ini dapat dilaksanakan di semua lapisan masyarakat kota Palembang pada umumnya”pak Syamsyddin.

Memang betul apa yang dikatakan oleh kedua tokoh masyarakat 35 ilir tersebut, semoga tradisi umpak umpak-an dapat dipertahankan dan dilestarikan di tengah tengah arus globalisasi pada zaman digital sekarang ini.
(Kms. Sofyan Abdullah)

Komentar