200 Peserta Ikuti Bimtek Penulisan Berbasis Budaya Lokal di Dinas Perpustakaan Sumsel: Lestarikan Kearifan Daerah Lewat Tulisan

Berita Utama91 Dilihat
banner1080x1080

Palembang, Sumselpost.co.id – Sebanyak 200 peserta yang terdiri dari pustakawan, guru, pelajar, mahasiswa, dan penggiat literasi mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal, yang digelar oleh Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 7–9 Oktober 2025, di Aula Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel.

Pembukaan Bimtek dilakukan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemprov Sumsel, Kurniawan Abadi, yang dalam sambutannya menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi upaya nyata dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal Sumsel.

“Budaya Sumatera Selatan ini sangat kaya. Melalui kegiatan seperti ini, warisan budaya kita bisa terdokumentasi dalam bentuk tulisan dan buku. Dengan begitu, generasi mendatang dapat membaca dan mengenalnya kembali, baik melalui buku maupun konten digital,” ujar Kurniawan saat membuka acara, Senin (7/10/2025).

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perpustakaan Sumsel, Hj. Lidia Purnamasari, SE., M.Si., dalam laporan kegiatan yang didampingi Kabid Pengembangan Dispustaka Sumsel, Amir Sutisna, menjelaskan bahwa Bimtek ini merupakan wadah penting bagi masyarakat literasi di Sumsel untuk mengasah kemampuan menulis berbasis budaya lokal.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mempromosikan kearifan dan budaya lokal baik sejarah, tradisi, maupun nilai-nilai luhur yang hidup di masyarakat Sumsel—melalui karya tulis yang kreatif dan inspiratif,” jelas Lidia.

Selama tiga hari pelaksanaan, peserta mendapatkan pembelajaran dan praktik penulisan langsung dari tiga narasumber utama, yakni Dr. Sadiman, M.Pd., Dr. Kemas A.R. Panji, M.Si., dan Drs. Saudi Berlian, M.Si., serta lima narasumber pendamping dari Dinas Perpustakaan Sumsel.

Materi yang diberikan tidak hanya berupa teori kepenulisan, tetapi juga praktik langsung penyusunan naskah yang mengangkat tema budaya lokal dari berbagai kabupaten dan kota di Sumsel.
“Peserta dibimbing menulis sekaligus mempresentasikan hasil tulisannya di hadapan para narasumber. Hasil karya terbaik nantinya akan dikompilasi menjadi beberapa buku yang memuat konten budaya dari seluruh penjuru Sumatera Selatan,” tambah Lidia.

Selain itu, karya terbaik akan mendapatkan sertifikat penghargaan, dan jika memenuhi standar nasional, akan diikutsertakan dalam perlombaan kepenulisan di tingkat nasional.

“Kegiatan ini diharapkan melahirkan penulis-penulis muda yang mampu mengangkat kekayaan budaya Sumsel ke ranah nasional bahkan internasional,” pungkasnya.

Komentar