Viral BOBIBOS di Medsos, Komisi XII DPR Tekankan Pentingnya Uji Laboratorium

Nasional344 Dilihat
banner1080x1080

JAKARTA,SumselPost.co.id – Anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari, menanggapi viralnya produk bahan bakar minyak (BBM) berlabel BOBIBOS di berbagai platform media sosial. Ia mendorong pemerintah, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), untuk bersikap cepat namun tetap hati-hati dalam menyikapi temuan bahan bakar baru tersebut.

Ratna menilai munculnya inovasi seperti BOBIBOS patut diapresiasi, terlebih jika benar dikembangkan oleh anak bangsa dengan klaim lebih ramah lingkungan dan memiliki nilai oktan tinggi. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa setiap produk BBM yang beredar di masyarakat wajib melalui uji laboratorium, uji emisi, serta uji keamanan mesin sebelum mendapat izin edar resmi.

“Inovasi energi alternatif memang harus kita dukung. Tapi pemerintah wajib memastikan semua tahapan pengujian terpenuhi. Jangan sampai masyarakat dirugikan karena tergiur produk yang belum terverifikasi secara ilmiah,” tegas Ratna di Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

Ratna meminta Kementerian ESDM bersama lembaga uji seperti Lemigas untuk segera melakukan pengujian komprehensif dan publikasi hasilnya secara transparan, agar tidak menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat.

Ia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian, termasuk Kementerian Perindustrian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, guna menilai kelayakan bahan bakar tersebut dari sisi teknologi, keselamatan, dan dampak lingkungan.

Selain itu, Ratna mendorong pemerintah untuk menerbitkan imbauan sementara kepada masyarakat agar tidak menggunakan produk BBM yang belum memiliki izin edar. Menurutnya, kehati-hatian ini penting demi menjaga keselamatan pengguna kendaraan dan mencegah potensi kerusakan mesin.

“Kita tidak boleh anti-inovasi, tapi juga tidak boleh abai terhadap standar keselamatan. Kalau hasil uji nanti membuktikan aman dan efisien, tentu patut kita dukung pengembangannya. Namun sebelum itu, negara harus hadir melindungi konsumen,” tegas politisi Fraksi PKB tersebut.

Lebih lanjut, Ratna menyarankan agar pemerintah menyiapkan kerangka regulasi dan standar nasional untuk pengembangan bahan bakar nabati atau campuran alternatif di masa depan. Dengan begitu, setiap inovasi baru dapat diuji dan dinilai secara objektif tanpa menimbulkan kebingungan di publik.

“Temuan seperti BOBIBOS bisa jadi momentum mempercepat transisi energi nasional, asal pemerintah mampu mengelola dengan sains, transparansi, dan tata kelola yang baik,” pungkasnya.

Sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman mengapresiasi inovasi yang dilakukan dalam menghadirkan BBM ramah lingkungan. Namun, produk BBM itu dikatakan layak beredar di masyarakat membutuhkan waktu dan tahapan yang cukup panjang.

“Saya tidak berani menyebut nama dan lain-lain, tapi tidak mengurangi apresiasi saya terhadap inovasi anak bangsa. Tapi seperti yang saya jelaskan, untuk menguji suatu BBM lalu menjadi bahan bakar, itu minimal 8 bulan, baru kita putuskan apakah ini layak atau tidak,” kata Laode di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/11/2025). (MM)

 

Postingan Terkait

Postingan Terkait

Komentar