U-20 Batal, DPR Berharap Tak Ada Sanksi Pengucilan Indonesia dari Sepak Bola Dunia

Nasional832 Dilihat

JAKARTA,SumselPost.co.id – Nasi sudah menjadi bubur, itulah nasib Timnas U-20 yang akhirnya gagal tampil di perhelatan sepak bola dunia, FIFA tersebut. Karena itu, kalangan DPR RI dan masyarakat luas kini hanya berharap tak ada sanksi berat, seperti pencoretan, apalagi pengucilan sepak bola dunia di berbagai ajang sepak bola dunia, Asia, dan Asean.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hj. Hetifah Sjaifudian (F-Golkar), Arya Sinulangga (Exco PSSI), dan pengamat bola Tommy Welly (Towel) dalam dialektika demokrasi “Nasib Timnas Indonesia Usai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20” di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga  Tahun Baru 1445 H, Puan Ajak Umat Muslim Tumbuhkan Kepedulian Bagi Sesama Anak Bangsa

Lebih lanjut Hetifah mengatakan pembatalan U-20 sebagai kekonyolan sekaligus menjadi pelajaran untuk menjaga marwah sepak bola Indonesia. Kalaupun alasannya konstitusi, seharusnya konsisten untuk menolak kehadiran delegasi Israel di berbagai forum dunia. Seperti IPU, forum kenegaraan, dan event olah raga yang lain.

“Itu momentum yang mahal, langka, dan belum tentu 30 tahun ke depan Indonesia akan menjadi tuan rumah lagi. Jadi, sulit mengulangi keberuntungan itu. Kita sesalkan Pemda yang sudah tandatangani drawing, hanya kurang 50 hari lagi digelar tiba-tiba dibatalkan,” ujarnya.

Baca Juga  Pembagian Sertifikat Tanah Cianjur, Puan Ingatkan Jangan Ada Pungli dan Biaya Siluman

Arya Sinulingga minta masyarakat berpikir sepak bola Indonesia ke depan, jangan sampai Indonesia disanksi berat oleh FIFA. “Problem kita itu dianggap melakukan diskriminasi dengan menolak Israel,” ungkapnya.

Towel mengaku setelah membaca putusan pembatalan FIFA, ada potensial sanksi dan kalau itu terjadi maka masa depan sepak bola Indonesia akan gelap.

“Itu event mewah, dahsyat, mahal, dan mengalahkan olimpiade. Dalam sejarahnya PSSI yang terbentuk pada 19 April tahun 1930 ini membuang kesempatan emas, padahal sangat istimewa. Sehingga pembatalan ini, kita ditertawakan oleh dunia, karena dilewatkan begitu saja hanya soal Israel,” katanya.(MA)

Komentar