SMB IV Sebut Palembang Kota Yang Hetrogen

Uncategorized872 Dilihat

Palembang,Sumselpost.co.id – Gubernur Jawa Timur (Jatim) , Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Umum Paguyuban Jatim mengukuhkan Paguyuban Warga Jawa Timur di Sumatera Selatan. Pengukuhan digelar di Griya Agung, Kota Palembang, Sabtu (7/1) malam disaksikan Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn dan Gubernur Sumsel, Herman Deru.

Juga hadir diantaranya Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati ,Wakil Bupati Banyuasin, H. Selamet Somosentono, dan para unsur Forkopimda Sumsel, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel, KH Amiruddin Nahrawi.

Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn menilai orang Jatim banyak juga populasinya di Sumsel dan Palembang.

“Dengan adanya Paguyuban Warga Jawa Timur di Sumatera Selatan mengingatkan kita kalau Palembang ini adalah kota yang hetrogen, penuh dengan keanekaragaman dan bahkan dengan adanya masyarakat Jawa Timur di Palembang akan membuat Palembang semakin kuat dan semakin kompak, karena selama ini Sumsel dikenal daerah yang zero konflik,” katanya.

Baca Juga  Pernyataan Sikap Gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat Suara Informasi Sriwijaya dan Pemerharti Situasi Terkini

Karena Sumsel dan Palembang selama ini menurutnya selalu menguatkan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

SMB IV mengaku sempat berbincang dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim) , Khofifah Indar Parawansa yang selaku Ketua Umum Paguyuban Jatim.

“Ibu Khofifah sempat tanya soal budaya sastra tutur anak, saya bilang di kita ada syair kita lebih menguatkan dan tulisannya sama pegon dan arab melayu dan ibu Khofifah sangat exciting, banget, sangat tertarik dengan itu,” katanya.

Baca Juga  Lengkapi Persyaratan CDOB RL2 Menjadi Harga Mati

 

Sedangkan Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengajak Paguyuban Jatim di Sumsel melestarikan budaya ciri khas Sumsel maupun Jatim.

“Kesenian Jatim yang sangat akrab di Sumsel ini adalah reog dan janger, begitu juga makanannya banyak sekali disukai orang Sumsel ini,” tuturnya.

Dirinya menilai, masyarakat Sumsel dan Jatim memiliki sifat ataupun watak yang hampir sama, oleh karena itu dirinya yakin Paguyuban Jatim di Sumsel bisa membawa kerukunan di Sumsel.

“Anggota paguyuban ini mempunyai tanggung jawab yang besar dan ini harus diurus sampai tingkat Kabupaten dan Kota secara merata, semuanya harus membaur dan dirangkul,” imbaunya.

Baca Juga  dr. Erly Yani: PMI Sumsel Tetap Layani Donor Darah Di Bulan Ramadhan

Apalagi menurutnya, anggota pengurus Paguyuban Jatim ini diisi dengan orang-orang yang terpilih. Maka dari itu dirinya yakin para anggotanya bisa mengajak sesama warga Jatim lainnya mempertahankan Sumsel Zero Konflik.

Sementara itu, Hj. Khofifah Indar Parawansa, mengharapkan Paguyuban Jatim bisa membangun kolaborasi bersama masyarakat Sumsel sebagai penguatan integritas berbangsa.

Dirinya menyebut, banyaknya masyarakat Jatim yang bermukim di Sumsel adalah para transmigran yang mencari sumber penghasilan di daerah lain.

“Produktifnya kegiatan yang dilakukan mereka ini tentu memberikan kontribusi yang positif bagi Sumsel, di sektor pendidikan misalnya banyak pesantren yang tersebar, mereka juga mencari nafkah dengan berjualan dan tentu ini memberikan sumbangsih baik dalam ekonomi,” katanya.

Komentar