JAKARTA,SumselPost.co.id – Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia untuk ikut mengambil peran dalam membangun kekuatan ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat. Puan juga meminta agar KADIN selalu membangun komunikasi bersama DPR RI dan Pemerintah dalam rangka memperkuat dunia usaha nasional.
Hal itu disampaikan Puan dalam acara ‘Malam Apresiasi Kadin Indonesia’ yang digelar di Park Hyatt Jakarta, Senin (1/12/2025). Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) KADIN. Adapun acara Rapimnas KADIN berlangsung sejak Minggu (30/11) dan akan berakhir Selasa (2/12).
Puan diundang sebagai tamu kehormatan dan hadir Ketua Umum KADIN Indonesia Anindya Novyan Bakrie, Ketua Dewan Kehormatan KADIN Rosan Roeslani, Ketua Dewan Usaha KADIN Chairul Tanjung, Ketua Dewan Penasihat KADIN Hashim Djojohadikusumo, dan Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Arsjad Rasjid.
Puan mengatakan bahwa Rapimnas KADIN merupakan forum yang sangat penting dan strategis di mana acara ini menghadirkan pelaku usaha dari seluruh Indonesia, jajaran Pemerintah, dan stakeholder lainnya dari dunia usaha.
“Atas nama DPR RI, saya menyampaikan apresiasi kepada KADIN Indonesia atas komitmennya dan kontribusinya dalam memperkuat struktur ekonomi bangsa, membangun jejaring nasional dan global, serta menciptakan ruang kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha. KADIN adalah pilar ekonomi Indonesia,” kata Puan.
KADIN telah menghasilkan pengusaha-pengusaha yang berhasil. Tentu keberhasilan tersebut juga dapat bermanfaat bagi banyak orang dengan menciptakan lapangan kerja. Menurut Puan, KADIN memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun ekosistem kerja yang profesional, menciptakan lingkungan terbaik bagi orang-orang yang bekerja secara profesional, berani berinovasi, dan memperjuangkan hasil terbaik. Tanpa ekosistem perekonomian yang berdaya saing, Indonesia disebut akan sulit untuk memenangkan persaingan ekonomi global, yang saat ini tekanannya semakin tinggi.
“Iklim investasi di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera kita atasi bersama, indikator ICOR Indonesia (Incremental Capital–Output Ratio), yang mengukur seberapa efisien investasi modal untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi, menunjukkan bahwa investasi di Indonesia relatif tidak atau kurang efisien dibanding rata-rata negara kawasan di Asia Tenggara,” kata Puan.
“Hal ini menunjukkan bahwa kita masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita atasi bersama khususnya terkait dengan iklim investasi yang membutuhkan kepastian regulasi, kepastian prosedur, kepastian waktu, kepastian biaya, dan dukungan pemerintahan pada infrastruktur dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Di bawah kepemimpinan Anindya Bakrie, Puan menilai, KADIN juga harus ikut berperan dalam membangun budaya kerja yang profesional. “Membiasakan yang benar, dan bukannya membenarkan yang biasa,” tegas Puan.
Puan menyebut, tugas Pemerintah adalah membuat peraturan dan regulasi, sementara tugas pengusaha membangun masa depan ekonomi yang kuat. Ia pun mengingatkan bahwa kemajuan ekonomi membutuhkan kolaborasi antara Pemerintah dan dunia usaha.
Menurut Puan, tema Rapimnas KADIN yakni ‘Kadin Bergotong Royong Memperluas Lapangan Kerja untuk Kesejahteraan dan Kemandirian Indonesia’ bukan sekadar slogan, akan tetapi menjadi komitmen agenda strategis KADIN untuk ikut mengambil tanggung jawab dan peran dalam membangun kekuatan ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat.
“Saat ini kita menghadapi tantangan ekonomi yang semakin besar dan berubah semakin cepat. Kita saat ini menghadapi pergeseran geopolitik dunia, disrupsi teknologi, AI dan digitalisasi, perubahan rantai pasok global, ketidakpastian ekonomi global, perubahan konsumerisme, dan lain sebagainya,” jelas mantan Menko PMK itu.
Menghadapi tantangan ekonomi tersebut, Puan mengatakan bahwa KADIN harus dapat menjadi jembatan, baik jembatan regulasi, jembatan inovasi, jembatan investasi, maupun jembatan kerja dan kesejahteraan.
Untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional, Puan menyatakan DPR RI juga memiliki komitmen yang tinggi bersama Pemerintah dan dunia usaha untuk dapat memperkuat pembangunan ekonomi nasional.
“Yaitu melalui fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran yang diarahkan untuk memperkuat kebijakan yang terkait dengan kepastian hukum dalam investasi,” kata Puan.
Kemudian memperkuat hilirisasi dan industrialisasi nasional, digitalisasi ekonomi dan transformasi teknologi, UMKM, koperasi, dan wirausaha daerah, peningkatan SDM, serta kesejahteraan pekerja.
Puan pun mendorong agar KADIN selalu membangun komunikasi terkait dunia usaha bersama DPR dan Pemerintah, sehingga kebijakan-kebijakan bidang perekonomian dapat menciptakan iklim usaha yang semakin baik. Seperti hal-hal terkait investasi, kredit perbankan, perpajakan, hilirisasi komoditi strategis, dan lain sebagainya. “APBN 2026, yang memiliki ruang fiskal terbatas, membutuhkan peran KADIN untuk ikut menggerakkan sektor riil,” jelas Puan.
Salain itu, cucu Bung Karno ini menekankan bahwa KADIN juga harus dapat mendukung program prioritas pembangunan nasional, program-program Pemerintah, serta harus bersinergi dengan Pemerintah Daerah. KADIN, menurut Puan, juga harus ikut mengambil peran sebagai penggerak ekonomi sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah dan memperluas ruang perekonomian nasional.
“Menurut proyeksi berbagai lembaga dunia, Indonesia berpotensi menjadi 4 besar ekonomi dunia pada 2045. Tetapi itu hanya terjadi bila kita berani melakukan perubahan cara pikir, cara kerja dan cara hidup, yang mendukung kemajuan bangsa dan negara,” urainya.
Puan menambahkan, pembangunan Indonesia adalah kerja bersama, yakni kolaborasi pemerintah DPR, pengusaha, akademisi, generasi muda, dan seluruh rakyat. Ia menekankan, Indonesia membutuhkan dunia usaha bukan sekadar sebagai kekuatan ekonomi, tetapi kekuatan peradaban.
“Sesungguhnya kesejahteraan rakyat adalah hasil dari keberhasilan pengusaha menciptakan lapangan kerja. Mari kita membangun ekonomi Indonesia yang inklusif, kompetitif, berkelanjutan, dan berkeadilan. Bukan ekonomi yang bergantung, tetapi ekonomi yang berdaulat dan mandiri,” ungkap Puan.
Dalam Rapimnas ini, sejumlah tokoh pemerintahan turut memberikan materi kepada peserta acara anggota KADIN. Di antaranya Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih lainnya.
Puan berharap, Rapimnas KADIN dapat berjalan lancar dan memberikan kontribusi baik bagi bangsa. “Saya mengucapkan selamat menjalankan Rapimnas. Semoga forum ini menghasilkan keputusan strategis yang menjadi pijakan penting bagi agenda ekonomi nasional,” pungkasnya. (MM)























Komentar