Palembang, Sumselpost.co.id -Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat, keanekaragaman dalam memenuhi kebutuhan terutama di
bidang makanan juga semakin berkembang.
Kreativitas dan inovasi dalam menciptakan resep baru terus dilakukan tanpa menghilangkan cita rasa khas lidah Indonesia. Dalam konteks ini, kami mengembangkan usaha kuliner dengan
menghadirkan jajanan dimsum yang sudah familiar di masyarakat. Usaha ini fokus pada penyajian cita rasa Chinese yang disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia, khususnya di kota Palembang. Dimsum memiliki banyak peminat, Terutama di kalangan anak muda, karena selain rasanya yang lezat, harganya juga relatif terjangkau oleh berbagai kalangan.
Selain itu, bahan baku yang digunakan mudah diperoleh dan proses pembuatannya cukup sederhana, sehingga usaha ini memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan.
Usaha penjualam ‘dimsum anti bokek” ini merupakan usaha kecil yang dijalankan untuk sementara sebagai batu loncatan.
Jika usaha ini berhasil atau sukses dan mencapai tujuan yang kami harapkan, maka kami akan memperbesar usaha ini dengan membuka cabang-cabang.
Produk yang kami jual yaitu berupa makanan yang terbuat dari bahan yang tidak asing lagi yaitu dari bahan daging ayam, udang, wortel dan kulit pangsit dengan cita rasa yang beda dari produk lain. Sehingga banyak masyarakat yang ingin mencoba rasa dari “dimsum anti bokek” produk kami ini. Jenis produk yang ada pada “ dimsu anti bokek” hanya berupa makanan.
Adapun daftar menunya adalah
sebagai berikut :
1.Dimsum seribuan
2.Dimsum mentai
Kualitas produk yang kami berikan sangatlah berkualitas karena bahan-bahan yang kami gunakan merupakan bahan-bahan segar dan alami tanpa mengandung bahan pengawet apapun.
Berdasarkan hasil penjualan dimsum selama 7 hari, dapat disimpulkan bahwa usaha ini memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan. Dengan harga jual yang terjangkau mulia dari Rp. 1.500 s.d Rp17.000 per porsi, antusiasme konsumen cukup tinggi, terutama menjelang sore hari yang didominasi oleh remaja dan anak kecil.
Selama periode 7 hari, jumlah penjualan cenderung fluktuatif, dipengaruhi oleh lokasi, cuaca, dan strategi promosi yang diterapkan. Jika tren penjualan terus dipantau dan dievaluasi secara rutin, Kami sebagai pelaku usaha dapat mengidentifikasi hari-hari dengan penjualan tertinggi dan mengatur stok serta strategi promosi dengan lebih efisien.
Secara keseluruhan, usaha dimsum 1rban menunjukkan respon pasar yang positif dan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan peningkatan kualitas produk, pelayanan, dan pemasaran digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Komentar