Perubahan Nama dan Coretan di Makam Sabokingking Jadi Sorotan, Dinas Kebudayaan Palembang Siap Tindak Lanjut

SumselPost.co.id. Beredar kabar di media sosial tentang perubahan nama dan coretan-coretan di Kompleks Makam Sabo Kingking yang terletak di Jalan Makam Sabo KingKing, Kelurahan Sei Buah, Kecamatan Ilir Timur (IT) II, Kota Palembang, sejak beberapa hari yang lalu.

Perubahan Nama dan Coretan di Makam Sabokingking Jadi Sorotan, Dinas Kebudayaan Palembang Siap Tindak Lanjut

Sejak beberapa hari terakhir, kabar mengenai perubahan nama dan coretan-coretan di Kompleks Makam Sabokingking yang terletak di Jalan Makam Sabokingking, Kelurahan Sei Buah, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang, telah ramai beredar di media sosial. Kompleks makam ini dikenal sebagai pemakaman raja-raja dari Kerajaan Palembang yang telah berusia lebih dari 400 tahun.
Ketua TACB kota Palembang, Dr. Wahyu Rizki Andhifani mengaku belum mendapatkan informasi atas kejadian tersebut.
“ Silahkan tanya dengan Dinas Kebudayaan atau anggota TACB Kota Palembang Kemas Ari Panji,” katanya, Rabu (29/1).
Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) kota Paembang Kemas A.R. Panji membenarkan adanya temuan tersebut.
Menurutnya awalnya berdasarkan info lisan masyarakat sekitar dan para Zuriat Palembang, tertulis di salah satu silsilah dalam komplek pemakamanan tersebut nama guru spiritual dari pangeran Sido Ing Kenayan yaitu Sayyid Muhammad Nuh Ali Fasyah. Namun tahun 2009 dibuatlah prasasti itu oleh Disparbud (Dinas Pariwisata dan Budaya) kota Palembang pada tahun 2009 namun namanya menjadi Habib Muhammad Nuh.
Dan di tahun 2025 beredar lagi di medsos viral pencoretan nama/ penambahan tersebut menjadi Tuan Sayid. Moh Umar Al Idrus.
“Setelah di cek data BPCB Jambi ternyata ada data berbeda juga dicatatkan bahwa ada nama tuan Sayid Moh. Omar Al Bashir. dan nama Tuan Sayid. Moh. Umar Al Idrus. Jadi ada empat nama yang berbeda di makam tersebut,” katanya.

Baca Juga  Kapolda Sumsel Bagikan 150 Paket Sembako Sekaligus Patroli Karhutla bersama Komunitas Jeep

Atas kejadian ini menurut dosen UIN Raden Fatah ini, pihak kuncen atau petugas yang ditugaskan oleh di Dinas Kebudayaaan kota Palembang di Komplek Pemakaman Sabokingking ini mestinya dapat mencegah setiap ada perubahan atau pembetulan nama.
“Jangan main coret-coret dan asal tempel… pertama hasilnya tidak bagus, kedua laporkan ke pihak dinas dan TACB tentu akan dilakukan tinjauan”. Katanya.
Kalaupun memang data yang terbaru ini benar juga tetap harus dilaporkan pengerjaannya.
“Apalagi perubahan ini dilakukan oleh pihak lain harus diarahkan dan diberikan penjelasan utk melakukan koordinasi dengan dinas kebudayaan dan TACB. ini saran saya atas kejadian ini,”katanya.

Baca Juga  GP Ansor Keluarkan Instruksi Kesetiaan kepada PBNU, Jelang PKB Gelar Muktamar di Bali

Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Septa Marus, juga mengonfirmasi adanya perubahan ini dan menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan kajian terkait masalah ini. “Kami akan melakukan kajian bersama sejarawan dan pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan permasalahan ini dan memastikan bahwa informasi yang ada akurat dan sah,” ungkapnya.( DD )

Komentar