Palembang, Sumselpost.ço.id – Kajian Rutin (Kajian Reboan) yang dilaksanakan oleh Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang, Rabu (23/7/2025) yang digelar secara daring dan luring dengan mengangkat pembahasan mengenai Naskah Kiai Gede Karang Tengah yang di miliki oleh Raden Win Bastari.
Dengan narasumber Dr. Kemas A.R. Panji, M.Si dimana sebelumnya Dr. Kemas A.R. Panji, M.Si yang merupakan dosen UIN Raden Fatah Palembang resmi meraih gelar Doktor Peradaban Islam ke-272 dengan predikat Amat Memuaskan.
Sedangkan pemantik kajian Prof. Dr. Duski Ibrahim, M.Ag, Dr. M. Torik (Wadir PPS UIN Raden Fatah ) dan peserta lainnya diantaranya Ridwan Setiawan.
“Naskah ini sebenarnya sudah kita terbitkan melalui kerjasama dengan Perpustakaan Nasional Indonesia. Jadi naskah itu kita bahas, dan isi dari naskah itu adalah tentang silsila dari Raja-Raja Palembang,”katanya,
Naskah itu menurutnya di awali dari Ki Gede Karang Tengah, sampai ke Temenggung Mancanegoro, sampai ke Ratu Sinuhun, yang sekarang akan diusulkan jadi pahlawan nasional, sampailah ke Kesultanan Palembang Darussalam.
“Kalau yang di naskah yang kita bahas tadi aslinya Arab Melayu tapi di terjemahan dengan tulisan latin dengan bahasa kita dimana naskah ini kurang lebih ada 56 halaman dengan menggunakan kertas Eropa,”katanya.
Naskah yang dibahas ini menurut ahli waris adalah naskah pertama dan jilid kedua sudah hilang di pihak keluarga lain.
“Karena itu sudah menceritakan sampai ke Sultan-Sultan, sampai ke di Sultan Ahmad Najamuddin I sampai ke Sultan Bahauddin. Nah, baru batas itu. Nah, Bahauddin ke bawahnya tidak ada,”katanya.
Sedangkan Prof. Dr. Duski Ibrahim, M.Ag menilai naskah ini telah membuka cerita-cerita baru yang pernah di buka oleh tulisan selama ini .
Dengan adanya naskah ini terbukalah cerita baru sejarah Palembang di masa lalu.
Komentar