Palembang, Sumselpost.co.id – Anak yatim piatu merupakan generasi muda penerus masa depan bangsa Indonesia. Ketua Forum Palembang Bangkit (FPB) Sumatera Selatan Idham Rianom, mengatakan bahwa sasaran ke depannya mereka harus diberikan perhatian khusus, sehingga harapan untuk menjadikan mereka sebagai generasi penerus bangsa yang potensial, bisa diwujudkan.
“Pada 10 muharam ini sengaja kita kunjungi agar segala kebutuhan mereka bisa kita dukung sepenuhnya,” ujar Idham saat berkunjung ke Panti Anak Yatim Piatu “Bunda Yanti”, Sabtu (29/7/2023).
Dalam suasana kekeluargaan itu, Idham menyatakan anak-anak yatim piatu yang ada di panti tersebut tampak cerdas dan membutuhkan bantuan para donatur.
“Maka kitalah yang dapat memberikan ruang agar mereka kelak mampu menggantikan posisi kita sebagai penggerak kemajuan bangsa ini,” kata Idham kepada media ini.
Pada 10 Muharam 1445 hijriah ini, katanya, merupakan waktu yang tepat untuk mengunjungi anak-anak yatim piatu di panti tersebut.
Menurut Ketua FPB Sumsel tersebut, anak-anak yatim piatu itu perlu dikunjungi, sehingga akan diketahui bakat mereka sebagai generasi penerus bangsa.
“Kita tidak boleh mengabaikan tanggung jawab kita untuk membantu mengusung keberhasilan mereka sebagai anak bangsa,” ujar Idham.
Ikut hadir dalam kunjungan ke anak-anak yatim piatu tersebut, pendiri FPB Sumsel Drs H Yunani Abuhasan, pembina FPB Fauzi Rachman, Sekretaris FPB Sumsel Idham Abubakar, para ketua lembaga kewanitaan Susilawati, Rahayu Ali SPd, Mery, staf khusus Media Manda, Vina, Indri, Theresia Ona, dan Humas FPB Sumsel.
Secara spirutual, para pengurus dan anggota FPB Sumsel membelai (mengelus) kepala anak-anak yatim piatu Panti Bunda Yanti sebagai rasa kasih sayang seperti yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW.
“Semoga anak-anak ini kelak bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi bangsa dan negara,” ujarnya.
Sebelum berpisah dengan anak-anak yatim piatu tersebut, pengurus FPB Sumsel menyerahkan sembilan bahan pokok (sembako) kepada pengurus panti. “Semoga bermanfaat bagi anak-anak ini,” pungkasnya.
( Ocha)
Komentar