BKSAP Dorong Implementasi Investasi Bertanggung Jawab di Sektor Pangan, Pertanian, dan Kehutanan

Nasional176 Dilihat
banner1080x1080

BOGOR,SumselPost.co.id  – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Syahrul Aidi Maazat, menegaskan pentingnya penguatan investasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di sektor pangan, pertanian, dan kehutanan di kawasan Asia Tenggara. Syahrul menyebut kawasan Asia Tenggara saat ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global, dengan laju pertumbuhan mencapai 4,5–4,6 persen.

“Pertumbuhan ini didorong antara lain oleh pulihnya sektor pariwisata pasca pandemi. Namun selain itu, sektor pangan, pertanian, dan kehutanan juga merupakan tulang punggung vital bagi PDB regional, membuka lapangan pekerjaan, dan menjaga ketahanan pangan bagi ratusan juta penduduk,” ujarnya dalam National Focus Group Discussion on ASEAN Guidelines on Promoting Responsible Investment in Food, Agriculture, and Forestry (ASEAN RAI) yang digelar di Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/11/2025).

Politisi Fraksi PKS ini menekankan bahwa untuk memaksimalkan potensi tersebut, kawasan membutuhkan investasi yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab, inklusif, dan berkelanjutan.

Karena itu, ASEAN telah merumuskan Guidelines on Promoting Responsible Investment in Food, Agriculture and Forestry atau ASEAN RAI, yang menjadi pedoman strategis negara-negara anggota dalam menciptakan ekosistem investasi yang ramah lingkungan serta berpihak pada masyarakat, petani kecil, dan komunitas adat.

“ASEAN RAI adalah peta jalan kebijakan yang disusun oleh pemerintah negara-negara ASEAN melalui para Menteri Pertanian dan Kehutanan. Agar peta jalan ini dapat diterjemahkan ke dalam legislasi nasional, dibutuhkan peran aktif parlemen melalui diplomasi,” jelas Syahrul.

Ia menambahkan bahwa diplomasi parlemen melalui AIPA, termasuk peran BKSAP DPR RI, menjadi wadah bagi negara-negara ASEAN untuk saling berbagi praktik terbaik terkait integrasi ASEAN RAI ke dalam kebijakan nasional. Ini mencakup pengalokasian anggaran untuk program-program pendukung investasi bertanggung jawab serta mekanisme pengawasan implementasinya.

FGD yang digelar hari ini, kata Syahrul, menjadi forum konsultatif yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari anggota parlemen komisi terkait, perwakilan lembaga pemerintah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, hingga sektor bisnis.

“Melalui FGD ini, kita berharap dapat memperdalam pemahaman mengenai prinsip-prinsip utama ASEAN RAI, mengidentifikasi tantangan dan peluang implementasinya di tingkat nasional dan daerah, serta merumuskan langkah-langkah untuk memperkuat penerapannya,” ungkap Syahrul.

Diakhir, Syahrul menegaskan pentingnya penyusunan rekomendasi kebijakan yang mampu mendorong investasi di sektor pangan, pertanian, dan kehutanan agar semakin selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ASEAN RAI, demi mewujudkan pembangunan yang inklusif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan di kawasan. (MM)

 

Komentar