NUNUKAN,SumselPost.co.id – Andi Sudarmin (44), pria asal Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), mengamuk hingga melukai 8 warga dan menyebabkan terbakarnya 64 rumah. Sudarmin tiba-tiba mengamuk tanpa diketahui pasti penyebabnya.
Kejadian bermula saat Sudarmin menyuruh istrinya memasak air. Saat itu dia memeluk istrinya dan bicara soal kematian. Mendengar ucapan tersebut, sang istri ketakutan dan menghubungi keluarga untuk meminta pertolongan.
“Saat keluarga istri pelaku datang, dan sempat berbincang, tiba-tiba pelaku ini pergi ke dapur untuk mengambil sebuah parang, hingga membuat istri dan iparnya lari,” jelas Kapolres Nunukan, AKBP Saiful Anwar, saat dikonfirmasi, Senin (11/1/2021)
istiwa itu terjadi di Jalan Pasar Sentral Inhutani RT 10 Kelurahan Nunukan Utara, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kaltara, pada Minggu (10/1/2020).
Tak sampai di situ, Sudarmin, yang membawa parang, kemudian berkeliling kampung dan melukai warga yang dijumpainya. Warga hingga pihak keluarga kena sabetan parang yang dibawa Sudarmin.
“Total ada 8 warga yang terluka, termasuk iparnya,” ucapnya.
Saat istri Sudarmin kabur, kompor di rumahnya belum dimatikan. Kompor kemudian mengakibatkan rumahnya terbakar.
Api menyambar ke 63 rumah lainnya. Mendapatkan informasi tersebut, salah seorang anggota Polres Nunukan Bripka Indra tiba di lokasi untuk menenangkan Andi. Namun Andi malah mengejar polisi tersebut dan warga lain.
“Melihat kondisi tak kondusif, anggota kami pun kembali ke Polsek untuk mengambil senjata, guna melumpuhkan pelaku,” tuturnya.
Saat mencoba mengamankan pelaku, Sudarmin pun malah menantang Bripka Indra menembaknya sambil mengayun-ayunkan parang. Polisi lalu melumpuhkan Sudarmin dan melarikannya ke rumah sakit.
Setelah pelaku dapat dilumpuhkan, pemadam kebakaran pun langsung berupaya memadamkan api. Dalam kejadian ini, setidaknya 64 rumah warga hangus dilalap si jago merah.
Polisi belum dapat memintai keterangan Sudarmin karena masih dirawat atas luka tembak di bawah perut. Namun berdasarkan keterangan keluarga pelaku, Sudarmin diketahui kerap berhalusinasi.
“Masih kita tunggu pelaku sembuh dulu, untuk dimintai keterangan, tapi dari kata-kata keluarganya, pelaku sering berkata-kata yang tidak jelas,” ujar AKBP Saiful.
(Detik)
Komentar