PALEMBANG,SumselPost.co.id – Kepala Bidang (Kabid) SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Marhendata Musai diruang kerjanya mengatakan Senin (4/1/2020).
sesuai dengan hasil rapat koordinasi Dinas Pendidikan dan instansi terkait, dan melihat kondisi saat ini, maka dalam rakor bereberapa waktu lalu dihasilkan keputusan agar pembelajaran tatap muka ditunda dulu.
“Bapak Gubernur sudah menerbitkan surat edaran, khusus Provinsi Sumsel agar menunda pembelajaran tatap muka.
Kita sudah sebarkan surat edaran ke MKKS dan sekolah. Sekarang kita sosialisasikan pembelajaran ditunda dulu, sampai selesai vaksin,” katanya, saat di wawancarai di ruang kerjanya, Senin (4/1/2020).
Dia melanjutkan, Dinas pendidikan mengambil kebijakan sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh dengan mengutamakan kesehatan siswa.
“Memang banyak keluhan masyarakat, banyak dampak negatif pembelajaran jarak jauh (PJJ). Itu kita sudah buat surat ke sekolah-sekolah, agar Kepsek membuat PJJ jadi nyaman.
Jangan sampai anak anak terbebani. Kita berharap guru jangan membebani tugas yang berat kepada siswa,” paparnya.
“Jadi setiap guru memberi mata pelajaran jangan sampai membuat orang tua siswa repot. Kita minta kepsek mengawasi guru jangan membebani siswa,
buat siswa senyaman mungkin. Kita pertegas agar guru membuat PJJ senyaman mungkin,” tuturnya.
Saat di tanya tentang PJJ terkendala sinyal, Musai menuturkan, kendala itu sifatnya nasional. “Kita minta sekolah cari jalan keluar,
karena dana BOS penggunaannya diserahkan ke sekolah masing masing. Untuk dana BOS dibolehkan untuk kuota guru dan siswa. Kita sangat berharap para guru mencari inovasi dalam PJJ ini,” pungkasnya.
(Ocha)
Komentar